Jambi, 3 Agustus 2025 – Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan dalam memberikan pertolongan pertama, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Pemuda Buddhis Indonesia (Gemabudhi) Provinsi Jambi mengikuti Pelatihan Resusitasi Jantung Paru (RJP). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Permabudhi Provinsi Jambi yang bekerja sama dengan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI Jambi), serta mendapat dukungan penuh dari Pembimas Buddha Jambi, Dr. Wiswadas, S.Ag., M.Si. Pelatihan intensif ini berlangsung pada Minggu, 3 Agustus 2025, di Gedung Tzu Chi Jambi.
Acara ini dihadiri oleh anggota dari berbagai majelis, yayasan, dan organisasi yang bernaung di bawah Permabudhi Jambi. Para peserta pelatihan dibekali keterampilan vital untuk melakukan pertolongan pertama kepada individu yang mengalami henti jantung dan henti napas. Keterampilan ini sangat krusial karena adanya “golden time” atau waktu emas bagi pasien yang mengalami henti jantung dan napas untuk bertahan hidup sembari menunggu kedatangan ambulans dan tim medis profesional. Resusitasi Jantung Paru (RJP), atau yang juga dikenal sebagai Resusitasi Jantung Paru Otak (RJPO), adalah tindakan darurat yang bertujuan untuk menjaga aliran darah dan oksigen ke otak dan organ vital lainnya ketika jantung berhenti berdetak.
Baca juga : Perkuat Pendidikan Buddhis, Gemabudhi Gelar MoU Bersama Institute Nalanda
Instruktur dari HIPGABI Jambi memimpin langsung jalannya pelatihan, memberikan pemahaman mendalam mengenai teknik-teknik RJP yang efektif dan aman. Pelatihan ini tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga menekankan pada praktik langsung agar peserta benar-benar menguasai langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat. Keterampilan ini sangat penting, mengingat kejadian henti jantung dan napas dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, tanpa memandang usia atau kondisi seseorang.
Dr. Wiswadas, S.Ag., M.Si, selaku Pembimas Buddha Provinsi Jambi, menyambut baik penyelenggaraan pelatihan ini. Beliau menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi kegawatdaruratan medis. Dukungan dari Pembimas Buddha ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di lingkungan keagamaan, khususnya dalam bidang kesehatan dan kemanusiaan.
Baca juga : Gemabudhi Siapkan SDM Muda Buddhis menuju Indonesia Emas 2045
Permabudhi Provinsi Jambi, sebagai penyelenggara utama, aktif dalam berbagai kegiatan yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Sebelumnya, Permabudhi Sulawesi Selatan juga telah melaksanakan kegiatan karya bakti di Taman Makam Pahlawan dalam rangka menyambut Trisuci Waisak 2569 BE/2025. Di sisi lain, Kemenag Sulsel juga pernah memberikan pelatihan tata kelola media sosial kepada lembaga Buddha, menunjukkan perhatian terhadap pengembangan komunikasi digital.
Kegiatan yang dilakukan oleh Permabudhi Jambi ini sejalan dengan upaya pencegahan stunting yang juga melibatkan Permabudhi Provinsi Jambi bersama Kemenko PMK. Hal ini menunjukkan bahwa organisasi keagamaan Buddha memiliki peran aktif dalam berbagai program pembangunan manusia dan kebudayaan, termasuk kesehatan masyarakat. Keterampilan RJP yang diajarkan dalam pelatihan ini sangat relevan dengan program peningkatan kompetensi yang diselenggarakan oleh berbagai instansi. Pelatihan seperti ini diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih siap dan sigap dalam menghadapi keadaan darurat medis, sehingga dapat meminimalkan angka kematian akibat henti jantung dan napas.
Gemabudhi secara umum terus berupaya meningkatkan kualitas anggotanya melalui berbagai program pengembangan diri dan pengabdian masyarakat.Dengan diadakannya pelatihan RJP ini, DPD Gemabudhi Jambi menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya fokus pada aspek spiritual, tetapi juga pada peningkatan kapasitas diri yang dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat luas.
Baca juga : DPD GEMABUDHI NTB Hadiri Kegiatan Jambore Pemuda Yang di Selenggarakan Oleh DPD KNPI NTB
Keberhasilan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi DPD Gemabudhi di provinsi lain untuk juga menyelenggarakan program serupa. Kurniadi, misalnya, kembali memimpin Permabudhi Riau, menunjukkan adanya kepemimpinan yang berkelanjutan dalam organisasi ini. Dengan bekal keterampilan RJP, para anggota Gemabudhi Jambi kini lebih siap untuk bertindak cepat dan tepat ketika menyaksikan seseorang mengalami henti jantung dan napas, memberikan harapan hidup yang lebih besar bagi korban sembari menunggu bantuan medis profesional tiba.