Profil Gemabudhi

Generasi Muda Buddhis Indonesia atau disingkat GEMABUDHI merupakan wadah tunggal berhimpunnya kader-kader Muda Buddhis Indonesia untuk ikut serta berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasr 1945, dari tingkat pusat sampai ke daerah-daerah tanpa membedakan majelis dan golongan.

Gemabudhi akan menghimpun seluruh kader Generasi Muda Buddhis Indonesia yang berorientasi pada program pembangunan guna ikut serta aktif di dalam mewujudkan cita-cita luhur bangsa indonesia sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa untuk dapat mengembangkan jiwa dan semangat nilai-nilai 1945 sekaligus memantapkan kesadaran kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, mengembangkan kehidupan beragama di kalangan Generasi Muda Buddhis Indonesia agar terwujud manusia Indonesia seutuhnya.

Gemabudhi memiliki fungsi menampung, menyalurkan dan memperjuangkan  aspirasi rakyat termasuk aspirasi seluruh Generasi Muda Buddhis Indonesia. Gemabudhi merupakan sebagai wadah perekat Generasi Muda Buddhis dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan kemasyarakatan, berbangsa dan bernegara guna mempercepat usaha pencapaian tujuan nasional juga sebagai laboratorium kader muda Buddhis Indonesia dalam rangka mengembangkan potensi yang berwawasan kebangsaan, mandiri dan bertanggung jawab guna terjaminnya proses regenerasi kesinambungan masa depan organisasi.

Cikal bakal Gemabudhi di awali dengan di kumpulkannya organisasi kepemudaan Buddhis yang ada pada 15 Agustus 1985 di Graha Pemuda. Acara ini diselenggarakan oleh pemerintah tepatnya Bimbingan Masyarakat (BIMAS) Hind dan Buddha. Acara ini di hadiri kurang lebih 150 orang yang mewakili Generasi Muda Buddhis Indonesia dari berbagai unsur. Acara tersebut juga di hadiri oleh :

1. Bpk, Gede Pudja, MA. SH (Dirjen Bimas Hindu dan Buddha).

2. Bpk. Drs. Oka Diputhera (Direktur Urusan Agama Buddha).

3. Bpk. Drs. Soeharjo (Pembantu Asmen IV Menpora).

4. Bpk. Brigjen Suradji (Ketua Umum DPP GUBSI).

Dari tatap muka dengar pendapat tersebut lahirlah pernyataan kebulatan tekad yang berbunyi :

PERNYATAAN KEBULATAN TEKAD

Dengan rahmat Tuhan Yang Masa Esa dan atas perlindungan Sang Tri Ratna, Kami Generasi Muda Buddhis Indonesia,

dengan ini menyatakan :

Perlu segera dibentuk wadah tunggal Generasi Muda Buddhis Indonesia sebagai wadah pemersatu kader-kader Generasi Muda Buddhis Indonesia yang akan tampil membawakan aspirasi seluruh potensi Generasi Muda Buddhis Indonesia dalam forum Nasional maupun Internasional.

Ditetapkan di,

Jakarta Graha Pemuda

Kamis, 15 Agustus 1985

Kami yang membuat pernyataan :

  1. Angkatan Muda Vihara Buddha Gaya – Bandung.
  2. Generasi Muda Buddhis – Karawang.
  3. Generasi Muda Buddhis – Cianjur.
  4. Generasi Muda Buddhis – Bekasi.
  5. Generasi Muda Buddhis – Tangerang.
  6. Generasi Muda Buddhis – Bogor.
  7. Generasi Muda Buddhis Maitreya Indonesia.
  8. Generasi Muda Buddhis Mahayana.
  9. Majelis Agama Buddha Nichiren Syosyu Indonesia bagian Pemuda.
  10. Generasi Muda Buddhis Kasogatan.
  11. Generasi Muda Buddhis Theravada.
  12. Generasi Muda Buddhis Buddhayana.
  13. Pemuda Tridharma Indonesia.
  14. Pemuda Buddhis Indonesia.

Setelah pernyataan tekad pada tanggal 15 Agustus 1985, kemudian diadakan Musyawarah Bersama Generasi Muda Buddhis Indonesia bertempat di Perkampungan Evergreen, Cisarua Bogor, Jawa Barat pada tanggal 14-16 Februari 1986. Dari hasil Musyawarah Bersama tersebut memutuskan di bentuknya GEMABUDHI dengan pendirinya yaitu :

  1. Y.M. Bhikkhu Girirakhito Mahathera.
  2. Bpk. Jajang Wijaya.
  3. Bpk. Suryadipa.
  4. Bpk. Tjutju Ali Hartono.
  5. Bpk. Herman S. Endro.
  6. Bpk Oka Diputera.
  7. Bpk. Soeparjo Rustam ( Menteri Dalam Negeri).

Serta menetapkan Bpk Lieus Sungkharisma sebagai Ketua Umum pertamanya.

GEMABUDHI dibentuk berasakan Pancasila dan UUD 1945. dan landasan spiritual Gemabudhi adalah Ajaran Buddha Dharma. Bersifat sebagai wadah tunggal berhimpunnya kader-kader muda Buddhis Indonesia untuk ikut serta berperan aktif dalam mewujudkan masyarakan adil dan makmur, material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. (Sebagaimana tercatat di Akta Notaris No. 22 pada tanggal 4 Juni 2009 oleh Notaris Zainal Abidin, SH). Dalam perjalanannya GEMABUDHI sejak 1986 sampai sekarang telah regenerasi Ketua Umum, yaitu :

KETUA UMUM DPP GEMABUDHI DARI GENERASI KE GENERASI

Lieus Sungkharisma - Ketua Umum Pertama Periode 1986-2003
Dr. Ponijan Liaw, MBA, M.Pd - Ketua Umum Kedua Periode 2003-2008
Ronny Hermawan, S.H. - Ketua Umum Ketiga Periode 2008-2016
Bambang Patijaya, S.E., M.M. - Ketua Umum Keempat Periode 2016-2021 & Ketua Umum Kelima Periode 2021-2026

Adapun masa bakti kepengurusan seorang Ketua Umum di tentukan dalam Rapat Musyawarah Nasional (MUNAS). GEMABUDHI dalam perjalanannya sudah melaksanakan MUNAS beberapa kali, yaitu :

  1. MUNAS ke-1 diadakan dari tanggal 16-18 Mei 2003 di Vihara Bakti Suci – Kopeng, Semarang – Jawa Tengah. Pada MUNAS ke-1 memutuskan Bpk. Dr. Ponijan Liaw, MBA, M.Pd sebagai Ketua Umum Kedua menggantikan Bpk. Lieus Sungkharisma.
  2. MUNAS ke-2 diadakan tahun 2018 di Hotel Lembah Nyiur – Cisarua, Bogor, Jawa Barat . Pada Munas ke-2 memutuskan Bpk. Ronny Hermawan, SH. sebagai Ketua Umum Ketiga menggantikan Bpk. Dr. Ponijan Liaw, MBA, M.Pd.
  3. MUNAS ke-3 diadakan pada tanggal 14-15 Februari 2016 di Modernland Padang Golf, Tangerang, Banten. Pada Munas ke-3 memutuskan Bpk. Bambang Patijaya, SE.MM. sebagai Ketua Umum Keempat menggantikan Bpk. Ronny Hermawan, SH.
  4. MUNAS ke-4 diadakan pada tanggal 20-21 November 2021 di Hotel Hariston Suites, Jakarta Utara. Pada Munas ke-4 terpilih kembali Bpk. Bambang Patijaya, SE.MM sebagai Ketua Umum untuk Masa Bakti 2021 – 2026.

Dalam perjalanannya GEMABUDHI aktif di kegiatan yang bersifat spiritual, sosial maupun politik baik lingkup Nasional maupun Internasional. Dalam lingkup nasional GEMABUDHI mengikuti Waisak Nasional bersama Lintas Majelis di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Tidak hanya kegiatan yang bersifat spiritual, GEMABUDHI pun turut melaksanakan kegiatan penghijauan penanaman pohon serta melaksanakan bakti sosial pembangunan MCK di daerah Jawa Tengah dalam rangka 100 tahun Kebangkitan Nasional, Memprakarsai Gong Perdamaian, Bakti Sosial pengobatan umum dan gigi serta pemberian kaca mata baca untuk lansia yang di laksanakan oleh Organisasi GEMABUDHI itu sendiri ataupun bekerjasama dengan organisasi-organisasi lainnya seperti organisasi Ikatan Alumni Lemhanas, Disamping kegiatan sosial, GEMABUDHI  melalui Biro Hukum, HAM dan Advokasi juga pernah memberikan pernyataan sikap mengenai kasus Rohingya di Myanmar bersama organisasi Pemuda Muhammdiyah , serta memberikan bantuan dana kemanusiaan bagi pengungsi Rohingya melalui pengurus Mesjid Istiglal.

GEMABUDHI pun pernah mendampingi Kapolri Tito Karnavian (saat ini sebagai Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia) dan SesDirJen Bimas Buddha Bpk. Caliadi, SH.MH.pada saat investigasi ke daerah masalah pembakaran rumah ibadah di Tanjung Balai Asaha, Sumatera Utara. GEMABUDHI pun pernah mengirimkan tim investigasi penutupan Patung/Rupang Kwan Kong di Tuban Jaw Timur. Pada saat terjadi bencana Gempa di NTB, kader-kader GEMABUDHI juga aktif membantu menyalurkan bantuan secara swadaya kepada korban bencana gempa dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang di lakukan oleh GEMABUDHI baik itu kegiatan skala nasional dan Internasional. Selain pencapaian secara organisasi, GEMABUDHI juga banyak menempatkan kader-kader muda Buddhis yang menempati posisi strategis seperti menjadi Bendahara Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di masa kepemimpinan Sdr. Maulana Isman. Selain daripada itu kader-kader GEMABUDHI pun ada yang menjadi staff Wapres Hamzah Has, menjadi Asisten Staff Ahli Kementrian Pemuda dan Olahraga dalam menyusun kebijakan-kebijakan Menegpora saat pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, menjadi Ketua KNPI tingkat daerah serta menjadi siswa di Lembaga Pertahanan Nasional (LEMHANAS) bahkan dari Kader-Kader GEMABUDHI saat ini pun telah menjadi Anggota DPR RI dan DPRD serta posisi di berbagai organisasi sebagai perwujudan peran serta aktif dalam pembangunan Nasional seperti yang di cita-citakan saat pendirian GEMABUDHI.